09: “DENGAN HATI YANG MURNI DAN PENUH SUKACITA: KEMURNIAN *)
PENGANTAR
Apabila kehidupan kita berpusat pada Allah dan cintakasih manusia dipahami sebagai sesuatu yang intrinsik dengan kasih Allah kepada kita, maka energi-energi kita diarahkan di luar diri kita sendiri. Roh kita mengenal dan mengalami sukacita dalam ketakjuban akan kebaikan Allah. Hal ini menuntut kontrol atas kekuatan-kekuatan seksual yang merupakan bagian dari kodrat kita, kalau kita tidak ingin memfokuskan perhatian kita pada pemuasan diri yang bersifat sensual.
1 Comment
|
FORMASI NOVIS & PROFESHalaman ini berisikan bahan pengajaran untuk Pembinaan Novis dan Profes ArchivesJudul Pengajaran
All
|